Prolog
Jepang merupakan negara
yang damai, negara ini tekenal sebagai Negeri sakura. Banyak manusia
dari mancanegara memilih berlibur ke Jepang karena pemandangannya yang
indah. Namun, Jepang menjadi tempat yang menyeramkan setelah menyebarnya
berita kematian yang sangat sadis dan mengenaskan. Kepala putus dari
leher, gantung diri, luka tembak, luka pukul pada punggung, dihabisi dan
dikeroyok, dimutilasi, diperkosa lalu dibunuh, dipukul benda tumpul,
atau ditusuk dari belakang, itu semua sudah biasa. Bukan binatang buas
yang melakukannya melainkan seseorang yang sulit dikenali, pintar
menyanjung, selalu menganggap dirinya benar, pemikirannya melebihi
pemikiran manusia biasa, dan selalu ingin perhatian yang lebih. Dia
adalah SI PSIKOPAT.
Lebih baik mati daripada harus menderita.
"Kenapa kamu melakukan ini?" Tanya Inspektur Kogane pada seorang psikopat dalam ruangan isolasi.
"Hidupku sangat rumit." Jawab si psikopat.
"Sangat rumit maksudmu?" Inspektur Kogane kembali bertanya.
"Manusia seperti mu tidak akan mengerti." Si psikopat menjawab sambil mengasah pisaunya.
...
...
...
Seketika keheningan menyelimuti seluruh ruangan, tubuh Inspektur Kogane merinding merasakan hawa membunuh milik si psikopat.
"Pernahkah kau membaca novel 'Teru-Teru Bozu'?"
"Ya, Aku pernah membacanya" Inspektur Kogane menjawab dengan ragu.
"Menurutmu siapakah penjahat sesungguhnya?" Tanya si psikopat sambil bertanya
"Menurutku penjahat nya adalah Takanashi." Inspektur Kogane kembali menjawab dengan ragu
"Hahaha, kau sangat lucu sekali." Si psikopat tertawa
"Apa maksudmu?" Inspektur Kogane kebingungan.
"Tidak pernahkah kau berpikir penjahat sebenarnya adalah Takdir?" Si psikopat kembali bertanya.
"Takdir?" Inspektur Kogane semakin kebingungan.
"Ya takdir, takdir yang
membuat Takanashi menjadi hantu, takdirlah penjahat sesungguhnya." Ucap
si psikopat sambil menusuk-nusukan pisaunya ke meja.
"Lalu apa hubungannya dengan kehidupanmu?" Tanya Inspektur Kogane.
Sekali lagi si psikopat tertawa "Hahaha, kau sungguh menarik, baiklah aku akan...
Bercerita."
No comments:
Post a Comment
Silahkan apabila ingin memberikan komentar asalkan sopan dan bertanggung jawab